Batik yang ditampilkan dalam blog ini sebagian sudah terjual. Peminat bisa melakukan pemesanan tapi mungkin tidak bisa mendapatkan motif/warna yang benar-benar sama dengan contoh karena semuanya adalah batik tulis (hand-made), yang menampilkan goresan tangan khas masing-masing pebatik.
Dari harga yang ditetapkan akan disisihkan sebagian yang dianggarkan ke dalam penelitian untuk mengembangkan/melestarikan Batik Tulis Bakaran (Juwana) sehingga dapat memperbaiki kesejahteraan para pebatiknya. Dengan demikian, diharapkan minat untuk menjadi pebatik semakin berkembang dan terbangun kaderisasi bagi generasi muda Juwana.


UNTUK PEMESANAN, SILAkan HUBUNGI (SMS) nomor:

0816.9.666.44 dan/atau 08.77.33.88.0444


MATUR SEMBAH NUWUN..


Tuesday 22 March 2011

KALKUN IRENGAN



Motif "Kalkun" ini sebenarnya serupa dengan motif batik "kalkun" yang lain, hanya warnanya hitam-putih saja. Bentuk penggambaran kalkun-nya agak berbeda dengan lainnya. Hal ini disebabkan oleh pengerjaan batik tulis yang merupakan curahan inspirasi sang pebatik masing-masing, sehingga bisa tampil varian motif dari pakem dasar ayam kalkun.

Rp. 162.000,- 
BLEBAK KOPIK


"Blebak" adalah sebutan untuk motif batik lepasan. Adanya garis-garis tipis yang "menghubungkan" motif-motif dalam batik ini disebabkan karena pemecahan lilin/wax yang sengaja dilakukan sebelum batik ini diwarnai. Warna kecoklatan yang ada dalam batik ini disebut "sogan".

Rp. 166.000,- 
BLEBAK ALAMANDA


Satu lagi motif "Blebak" (hitam-putih saja) dalam batik tulis Bakaran ini, yang diberi nama "Alamanda", yang diserap dari nama bunga.

Rp. 166.000,-
BLARAK SINERET


 "Blarak" adalah bahasa Jawa dari "daun kelapa". "Sineret" adalah sebuah phrase dalam bahasa Jawa yang berakar kata "seret". Kata "Sineret" merupakan bentuk jamak dari kata "seret" yang bisa disederhanakan-arti sebagai "diseret-seret". Konsep motif batik ini adalah pengejawantahan dari "daun kelapa yang diseret-seret". Konsep ini diserap dari kehidupan di daerah pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa. Konon, anak-anak jaman dahulu, karena tidak adanya alat permainan buatan pabrikan seperti sekarang, mereka sering menarik daun kelapa sambil bermain dan berlari-lari di pantai, sehingga terbentuk coretan-coretan yang unik di pasir.

Rp. 150.000,-